Tren Hijrah di Kalngan Gen Z: Mencari Makna Hidup di Media Sosial
Oleh : Ahmad Adil Hamzani (220103020262). Mahasiswa Ilmu Al Quran dan Tafsir Fakultas Ushuluddin dan Humaniora
Ditengah hingar-bungar media sosial yang serba cepat dan penuh distraksi, ada satu fenomena menarik yang mungkin banyak kita lihat di kalangan anak muda Gen Z, yaitu hijrah. Kalau dulu hijrah lebih dikenal sebagai istilah yang merujuk pada perjalanan fisik Nabi Muhammad dari Mekkah ke Madinah, sekarang hijrah punya makna yang lebih luas. Terutama bagi generasi yang tumbuh bareng teknologi ini. Hijrah di kalangan Gen Z sekarang lebih dipahami sebagai perubahan gaya hidup, dari yang mungkin kurang baik menuju ke arah yang lebih sesuai dengan nilai-nilai Agama, dan menuju kehidupan yang selaras dengan ajaran Islam.
Uniknya, tren hijrah ini justru makin booming berkat media sosial, platform yang sering dianggap biang keladi gaya hidup konsumtif dan serba pamer. Tapi sebagian banyak Gen Z, media sosial malah jadi tempat untuk mencari inspirasi dan motivasi untuk hijrah, sekaligus menemukan komunitas yang punya tujuan serupa.
Gen Z dan Media Sosial: Dunia yang Nggak Terpisahkan
Siapa sih yang nggak kenal Gen Z? Generasi yang lahir antara akhir 1990-an hingga awal 2010-an, ini adalah generasi yang hidup di tengah-tengah ledakan teknologi, dimana internet dan media sosial sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, Gen Z dikenal sebagai natives alias generasi yang sejak kecil sudah sangat akrab dengan berbagai macam perangkat digital seperti smartphone, tablet, hingga komputer. Mulai dari Scrolling Instagram, nonton YouTube, sampai ikut Live di TikTok, semuanya adalah aktivitas yang hampir tak pernah lepas dari keseharian anak-anak muda ini. Internet bukan lagi sekedar tempat untuk mencari informasi, tapi sudah menjadi bagian dari budaya populer yang mendefinisikan siapa mereka. Berbeda dengan generasi sebelumnya yang tumbuh besar dengan televisi dan radio, Gen Z lebih banyak menghabiskan berjam-jam hanya untuk scrolling feed mengikuti tren viral terbaru.
Namun, dibalik semua kesenangan yang ditawarkan oleh dunia digital ini, banyak juga Gen Z merasa jenuh. Meski tampak selalu up-to-date dengan tren terbaru, tersimpan rasa lelah yang datang dari tekanan yang untuk selalu tampil sempurna di media sosial. Disinilah hijrah mulai jadi pilihan buat sebagian besar anak muda ini, banyak yang merasa perlu rehat dari kehidupan yang terlalu berorientasi pada dunia, dan hijrah jadi jawaban buat mereka yang pengen mencari makna hidup yang lebih dalam. Hijrah nggak sekedar meninggalkan gaya hidup lama, tetapi juga menemukan kedamaian batin dengan mendekatkan diri pada Agma.
Media Sosial: Ladang Inspirasi Hijrah
Di era digital ini, hijrah dan media sosial seperti dua sisi mata uang yang saling mendukung, beda dengan generasi sebelumnya yang lebih banyak belajar Agama lewat buku atau ceramah langsung di mesjid. Gen Z punya platform digital yang memudahkan mereka belajar Agama dari mana saja. Banyak influencer hijrah, ustadz dan ustadzah muda yang aktif menyebarkan konten edukatif tentang hijrah lewat vidio pendek, postingan Instagram, atau thread di Twitter. Contohnya di TikTok, sering banget kita temui vidio-vidio singkat yang berbagi kisah inspiratif tentang perjalanan hijrah. Mulai dari cerita orang yang meninggalkan kebiasaan buruk, mulai berhijab, sampai memilih gaya hidup yang lebih Islami. Semua bisa diakses dengan mudah, gaya penyampaiannya pun santai dan relatable, bikin anak-anak muda nggak merasa digurui, tapi justru termotivasi.
Influencer hijrah juga jadi sosok penting di media sisial, mereka sering berbagi pengalaman pribadi tentang kenapa memutuskan hijrah, perubahan apa sajakah yang mereka rasakan, dan tips-tips praktis buat tetap istiqomah di jalan yang benar. Misalnya ada influencer yang dulunya dikenal sebagai selebram gaya hidup bebas, sekarang justru aktif menyebarkan konten-konten Islami. Dari sini banyak Gen Z yang jadi terinspirasi buat ikut hijrah, karena merasa, kalau mereka aja bisa berubah, kenapa kita ngga?
Hijrah: Jalan Keluar dari Kehidupan yang Penuh Tekanan
Selain karena inspirasi dari media sosial, ada alasan kuat kenapa hijrah jadi tren di kalngan Gen Z. Mereka merasa hidup di dunia yang serba cepat dan penuh tekanan, banyak anak mudah yang terjebak dalam kebiasaan pamer, konsumtif, dan selalu ingin mendapatkan validasi dari likes dan followers. Tapi setelah melewati itu semua, banyak yang justru merasa hampa, disinilah muncul kesadaran bahwa kebahagiaan sejati tidak bisa ditemukan lewat materi atau popularitas.
Bagi sebagian Gen Z, hijrah adalah bentuk pelarian positif dari segala hiruk-pikuk itu. Dengan hijrah, mereka berharap bisa menemukan ketenangn batin, makna hidup yang lebih dalam, dan tentu saja mendekatkan diri kepada Allah.
Tantangan Hijrah di Kalangan Gen Z
Tentu saja hijrah bukan proses yang gampang, apalagi buat anak muda yang sebelumnya sangat terikat dengan gaya hidup modern. Salah satu tantangan terbesar yang mereka hadapi adalah lingkungan sosial, misalnya banyak yang merasa dikucilkan oleh teman-teman lama karena dianggap udah “berubah” atau “terlalu serius” dalam menjalani Agama. perubahan gaya hidup yang lebih Islami seringkali bikin merasa harus mengurangi aktivitas-aktivitas yang dulu sering dilakukan bareng teman, seperti nongkrong sampai larut malam atau menghadiri acara-acara yang kurang sesuai dengan nilai agama.
Tekanan internal juga nggak kalah berat, hijrah adalah perjalanan panjang, dan butuh konsisten. Di satu sisi banyak yang merasa lebih tenang setelah hijrah, tapi di sisi lain ada juga yang kadang merasa godaan untuk kembali ke kebiasaan lama masih kuat. Apalagi media sosial yang menjadi ladang inspirasi hijrah, juga jadi tempat yang penuh dengan distraksi. Namun disinilah pentingnya komutitas hijrah. Lewat komunitas-komunitas hijrah yang berkembang di dunia maya, anak-anak muda ini bisa saling mendukung dan menguatkan. Mereka bisa belajar Agama bareng-bareng, berbagi pengalaman, dan tentunya saling menjaga semangat hijrah. Banyak komunitas hijrah yang aktif menggelar kajian online, sesi tanya jawab dengan ustadz, hingga kegiatan sosial yang bertujuan membantu sesama.
Hijrah bagi Gen Z bukan sekedar tren sesaat, tapi perjalanan spritual yang membawa perubahan positif dalam hidup mereka. Lewat media sosial, banyak anak muda yang terinspirasi untuk berubah menjaadi pribadi yang lebih baik dan lebih dekat dengan Tuhan. Ditengah dunia yang serba cepat dan penuh distraksi, hijrah memberikan harapan untuk hidup yang lebih damai dan penuh makna. Kedepannya, tren hijrah ini sepertinya akan terus berkembang, hijrah di kalangan Gen Z menunjukkan bahwa teknoligi bisa menjadi alat yang positif, asalkan digunakan dengan bijak, dan di tengah-tengah dunia yang kian ribet, hijrah menjadi pilihan untuk mencapai kedamaian yang hakiki.