Telah Terbangun Anak Muda dari Tidur Nikmatnya
oleh : Muhammad Arif Budiman (240101010225). Mahasiswa Pendidikan Agama Islam. Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Dunia terus menerus berubah, ketidakpastian selalu membayangi kehidupan. Permasalahan-permasalahan terkini akan terus berkembang jika tidak ada yang memiliki solusi. Tidak akan ada yang berubah jika hanya berdiam diri. Anak muda zaman sekarang merasa bahwa dirinya masih punya banyak waktu. Merasa masih bisa selalu bersenda gurau dalam kehidupan setiap harinya. Ilusi akan hasrat dan nafsu sudah menjadi doktrin sehari hari.
Menyadari tak terasanya perkembangan dunia yang begitu kacau sudah melesat secepat ini. Pemikiran yang masih terkekang oleh rantai hasrat menjadi renggang. Anak muda akhirnya tersadar dari mimpi yang membuat candu. Terbebas akan keberulangan tiada arah dan tujuan ini. Kemudian dia melihat keadaan dunia yang telah karut marut. Impian besar untuk mengubah dunia pun tercipta dalam tubuh dan jiwa muda.
Teman-teman yang selalu bersamanya dahulu, kini meninggalkannya satu per satu. Hanya tertinggal kenangan dengan perbedaan jalur arus kehidupan. Anak muda terus menuju jalan yang mendekatkan dirinya dengan kepatutan. Tak berpaling demi suatu tujuan mulia, kehidupan yang mudah sudah usai. Sekarang kehidupan pahit dengan hasil yang mungkin akan manis telah dimulai.
Anak muda berdikari memutuskan untuk berubah. Berdedikasi tanpa henti demi mewujudkan mimpinya. Menggapai masa depan yang cerah tak semudah membalikkan telapak tangan. Proses panjang dengan jalan berlika-liku terus menerus dilalui. Kendati pun tantangan terus menghujani, karena keteguhan hatinya membuat laluan tantangan dijadikan sebagai kekuatan untuk langkah berikutnya.
Di tengah terpaan moralitas yang absurd dalam masyarakat. Ujaran kebencian hanya karena satu orang telah tersebar luas. Akibat fatal sudah tak terbendung, kehidupan dengan perbedaan golongan yang saling membenci sudah tidak lagi mengherankan. Setiap orang merasa bahwa dirinya yang paling benar, selalu menilai dari pandangan sendiri. Tata krama yang sudah tak terinternalisasi menjadi terlupakan. Siapakah lagi yang dapat mengubahnya jika hanya berdiam diri saja?.
Anak muda memutuskan untuk membaurkan diri di tengah masyarakat. Paham keterbukaan golongan lain adalah hal terpenting yang perlu terpatri. Mencoba membangun kesadaran pluralisme, mendapatkan relasi yang baik pada individu di masyarakat. Menyebarkan etika yang seharusnya ada dalam masyarakat multikultural. Langkah demi langkah telah dilalui, lingkungan yang diharapkan sudah hampir tercapai.
Namun langkah kemajuan dari anak muda menjadi tertegun. Informasi yang semakin mengalir lebih deras akibat lajunya perkembangan teknologi. Objektivitas pengetahuan dan subjektivitas demi kepentingan bertemu padu di tengah masyarakat. Pola pikir tanpa arah selalu muncul karena ditindasnya pendidikan oleh oknum tak bertanggung jawab.
Kritisi dan skeptis sangatlah diperlukan untuk mengatasi banyaknya informasi. Dunia di mana informasi lebih banyak dibandingkan pengetahuan. Dunia yang di mana pengetahuan lebih banyak dibandingkan kebijaksanaan. Role model masa kini yang telah lama didambakan ternyata hanya sebuah pencitraan. Kehilangan arah di tengah perjalanan, jalan yang terang kembali menjadi gelap. Kemanakah lagi si anak muda mencari pelita?
Krisis identitas tak terelakkan, mencari makna hidup di tengah kusutnya dunia. Bertanya kembali ke dirinya sendiri, Apakah dunia ini memang bisa diubah? Tidak, dunia ini memang harus diubah!. Keteguhan yang selalu dicamkan dengan perasaan ingin melakukan sesuatu yang besar telah menguatkannya. Anak muda terus menerus mencari ilmu, hari demi hari telah dilalui. Tak kenal lelah dalam menuntut ilmu, itikad baiknya akan selalu didengar oleh Yang Maha Esa. Hingga sang Ilahi memberi petunjuk yang menuntun anak muda dalam mencari ilmu yang benar.
Lingkungan yang baik pun telah tercipta, tata krama telah terpampang jelas. Masyarakat kini telah menjadi etiket yang hidup berkeselarasan. Perbedaan yang dulu menyebabkan perpecahan, kini dijadikan keharusan untuk membentuk persatuan. Keutuhan dalam masyarakat melahirkan beberapa individu intelektual yang berdikari. Individu dalam kaum intelektual yang memiliki kelebihan masing-masing saling melengkapi. Tatanan kehidupan masyarakat yang terarah, menjadi cikal bakal meluaskan lingkungan yang mencintai kebijaksanaan.
Harapan awal yang telah dicita-citakan dulu telah terwujud. Perjalanan jauh untuk menggapai masa depan cerah masih berlanjut. Ketidakpastian yang telah menunggu pasti akan ada celah di setiap sudut. Bertindak dengan cermat dan kefokusan yang terkonsentrasi adalah senjata yang ampuh untuk berdiri di dunia ini. Merangkul ketidakpastian adalah hal yang harus dilakukan. Keinginan besar untuk mengubah dunia itu luar biasa, namun membuka ruang ikhlas di setiap harapan menjadi suatu keharusan.
Setiap orang pasti memiliki keinginan tersendiri, namun hanya beberapa orang yang mau mewujudkannya. Ingin menjadi orang sukses? Menjadi orang kaya? atau menjadi orang terkenal?, tidak akan bisa terwujud apabila tidak ada tindakan dan keteguhan. Proses tentu saja pahit, tetapi hasil dengan keteguhan yang bulat bisa saja akan manis. Apakah kita sudah bertanya pada diri sendiri bahwa diri kita hari ini lebih baik daripada kemarin?. Kita yang sekarang masih bisa bercanda tawa setiap hari, lalu apakah besok kita masih bisa bercanda?. Akses ilmu yang telah kita dapatkan sekarang apakah masih bisa di akses kemudian hari?. Apakah bekal ilmu yang telah kita dapatkan sampai sekarang dapat digunakan untuk melewati situasi tak terduga?.
Kita semua masih diberikan kesempatan untuk berubah untuk menentukan jalan hidup kita sendiri. Penyesalan tidak akan datang di awal, pasti akan datang di akhir. Sangat diperlukan untuk membangkitkan kesadaran akan ketidakpastian yang menghantui dunia ini. Dunia hari ini akan berbeda dengan hari esok. Perubahan drastis sudah tidak perlu menunggu satu abad lagi. Kenali seluruh potensi diri sendiri, bekalilah diri dengan ilmu mulai sekarang.
Carilah makna hidup kita sendiri, apakah dihidup kita sudah memberikan manfaat bagi orang lain?. Refleksikan diri anda sendiri, apa manfaat diri anda untuk dunia ini. Anak muda adalah generasi penting yang akan meneruskan cita-cita bangsa ini. Generasi yang bisa membawa negara ini ke arah yang lebih baik. Generasi yang dapat menjadi pemimpin visioner yang mampu beradaptasi segala macam situasi dan kondisi. Anak muda adalah generasi yang akan menjadi agent of change dalam dunia ini.