Self Love Menurut Al-Qur’an: Panduan Bahagia Ala Gen Z
Oleh : Aulia Rahimi (220103020141). Ilmu Al Quran dan Tafsir Fakultas Ushuluddin dan Humaniora
Self love atau mencintai diri sendiri sering menjadi topik yang ramai di kalangan Gen Z, terutama dengan meningkatnya perhatian pada kesehatan mental (mental health), jati diri, dan pencarian kebahagiaan sejati. Dalam konteks Islam, konsep self love juga dikenali, meski istilahnya sedikit berbeda. Self love dalam Islam berkaitan erat dengan bagaimana seseorang memperlakukan dirinya sebagai makhluk ciptaan Allah, menjalani kehidupan dengan penuh kesadaran, dan menjaga amanah yang diberikan Allah kepada setiap hamba-Nya, termasuk amanah atas fisik, pikiran, hati, dan jiwa.
Self love mempunyai makna mengetahui diri sendiri serta menyayangi diri sendiri yang bertujuan untuk kebahagiaan pada diri sendiri. Saat self-love diterapkan, kamu akan merasa lebih mudah untuk berpikir positif, sekalipun saat marah, kecewa, atau sedih, karena hal tersebut adalah bentuk dari penerimaan diri. Tetapi, Sebagian orang yang mengartikan self love mempunyai rasa yakin dan bangga terhadap keahlian diri sendiri. Singkatnya, diri sendiri berhak bahagia serta bangga atas apa yang kita pilih dan bahagia dalam menjalaninya.
Islam menyebut cinta terhadap diri sendiri bukan suatu bentuk kesombongan ataupun keegoisan. Tetapi self-love adalah suatu hal yang menjadi kodratnya manusia. Konsep mencintai diri sendiri akan membuat seseorang mampu mengambil keputusan yang akan membawa dampak positif bagi dirinya.
Gen Z, dengan karakternya yang kritis, digital-savy, dan cenderung peduli pada kesejahteraan diri, memiliki sejumlah kriteria yang dapat dihubungkan dengan ajaran Islam.sebagai berikut:
- Penerimaan Diri (Self-Acceptance)
Gen Z sering berbicara tentang pentingnya menerima diri apa adanya, termasuk kelemahan dan kelebihan yang dimiliki. Hal ini dapat dikaitkan dengan Ayat Al-Qur’an: QS. At-Tin ayat 4.
mengajarkan bahwa manusia adalah ciptaan Allah yang sempurna secara fitrah. Self-acceptance menurut Islam bukan berarti pasrah pada kelemahan, tetapi menyadari nilai diri sebagai makhluk yang dimuliakan Allah. Gen Z dapat mengambil pelajaran untuk menghargai diri tanpa membandingkan hidupnya dengan standar orang lain dan yang tidak realistis, seperti yang sering muncul di media sosial.
- Menjaga Kesehatan Mental dan Fisik
Gen Z sangat peduli pada kesehatan mental, misalnya dengan berbicara terbuka tentang emosi, menghadapi trauma, atau mencari bantuan professional, Ini selaras dengan Islam yang menekankan keseimbangan antara jasmani dan rohani. Dalam Al-Qur’an: Q.S. Al-Baqarah ayat 195.
Islam melarang manusia mencelakai dirinya, baik secara fisik maupun mental. karena itu, upaya menjaga kesehatan mental seperti terapi atau berbicara tentang perasaan seperti pergi ke psikologi boleh dalam ajaran Islam. Gen Z sering menghadapi tekanan dari media sosial dan lingkungan. Ayat ini mendorong mereka untuk menghindari pola pikir yang merusak seperti overthinking, self-hate, atau membandingkan diri secara berlebihan.
- Berbuat Baik kepada Diri Sendiri dan Orang Lain (Empati dan Kepedulian)
Meskipun peduli pada self-love, Gen Z juga memiliki kepedulian tinggi terhadap isu sosial seperti keadilan, lingkungan, dan hak asasi manusia. Q.S. Al-Maidah ayat 2 . Gen Z dapat memahami bahwa self-love bukan hanya soal mencintai diri sendiri, tetapi juga menciptakan hubungan yang sehat dengan orang lain. Dengan membantu orang lain, mereka juga bisa merasa lebih bermakna. Misalnya, banyak Gen Z yang terlibat dalam kegiatan amal atau advokasi kesehatan mental di komunitas mereka, yang sejalan dengan perintah ayat ini untuk saling mendukung dalam kebaikan.
Tips hidup bahagia dan berimbang Self love menurut Al-Qur’an:
- Memaafkan Diri Sendiri dan Tidak Terlalu Keras pada Diri
Gen Z kadang menghadapi tekanan dari standar sosial atau rasa tidak puas yang berlebih. Al-Qur’an mengajarkan pentingnya berlapang dada, termasuk pada diri sendiri. Allah berfirman:“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” QS. Al-Baqarah ayat 286.
Gen Z dapat memahami bahwa hidup bukan hanya tentang mengejar materi atau eksistensi di dunia maya, tetapi juga mempersiapkan diri untuk akhirat. Self-love berarti menyeimbangkan waktu antara bekerja keras dan beristirahat, antara dunia dan akhirat, juga mengajarkan bahwa kita tidak perlu membebani diri dengan tuntutan yang tidak realistis. Menerima kegagalan, kesalahan dan kelemahan, bagian dari proses hidup adalah bentuk Self-love yang Islami. Dengan memaafkan diri sendiri, kita bisa belajar dan berkembang tanpa harus tenggelam dalam rasa bersalah atau minder. Bagi Gen Z untuk menetapkan batasan dalam hidup mereka, seperti menjaga waktu untuk diri sendiri, menghindari ekspektasi berlebihan, dan tidak memaksakan diri. Contohnya, dalam pekerjaan atau studi, Gen Z sering kali menolak budaya “hustle” yang melelahkan dan lebih memilih gaya hidup yang seimbang.
- Menghargai Potensi dan Bakat yang Allah berikan
Setiap manusia pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Allah menciptakan manusia dengan kemampuan yang unik dan berbeda-beda. Al-Qur’an menyebutkan pada: QS. Ibrahim ayat 34. Mencintai diri sendiri dalam Islam berarti menerima dan mengembangkan bakat yang sudah Allah berikan. Daripada terfokus pada kelemahan, Islam mengajarkan kita untuk bersyukur dan memanfaatkan potensi.
- Menghindari Kebiasaan Membandingkan Diri dengan Orang Lain (Inscure)
Allah berfirman: “Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dilebihkan Allah kepada sebagian kamu atas sebagian yang lain.” (QS. An-Nisa: 32)
Al-Qur’an mengingatkan kita bahwa membandingkan diri dengan orang lain adalah hal yang tidak sehat. Setiap orang memiliki perjalanan hidup dan ujian masing-masing. Belajar Self-love berarti menerima diri sendiri apa adanya, menghargai perjalanan hidup pribadi, dan bersyukur atas apa yang sudah Allah karuniakan.
- Memperbanyak Dzikir dan Mendekatkan Diri pada Allah
Self-love yang sejati menurut Islam berakar pada kecintaan kepada Allah. Ketika seseorang mengenal Allah dan menyadari bahwa Allah mencintainya, maka ia akan merasa tentram dan damai. Allah berfirman: “Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram.” (QS. Ar-Ra’d: 28)
Dengan mengingat Allah, seseorang akan menyadari bahwa kebahagiaan sejati bukan dari materi atau pujian manusia, tetapi dari hubungan yang dalam dengan Sang Khaliq (Pencipta). Inilah bentuk tertinggi dari Self-love: mencintai diri dengan mencintai Allah yang menciptakan diri kita.
- Menjaga Lingkungan Sosial yang Positif
Dalam kehidupan modern, lingkungan sosial sering mempengaruhi cara pandang kita terhadap diri sendiri. Al-Qur’an mengajarkan pentingnya memiliki teman dan lingkungan yang baik “Dan bersabarlah engkau bersama orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya…” (QS. Al-Kahfi: 28) Menjaga lingkungan pergaulan yang positif akan mendukung dan membantu kita untuk tetap kuat dalam menghadapi hidup. Self love menurut Al-Qur’an meliputi memilih teman yang baik dan saling mengingatkan pada kebaikan.