
Pesantren Kampus: Mengintip Kehidupan Mahasiswa di Program Khusus Ulama Banjarmasin
Oleh : Rinda Nabila (220103010215) Mahasiswa Studi Agama-Agama, Fakultas Ushuluddin dan Humaniora
Di tengah hiruk-pikuk dunia kampus yang dinamis, terdapat sudut tenang di UIN Antasari Banjarmasin yang memancarkan semangat keilmuan Islam yang mendalam. Program Khusus Ulama (PKU) menawarkan pengalaman berbeda bagi mahasiswanya dengan kombinasi unik antara kehidupan akademis dan kehidupan pesantren. Bagi kami sebagai santri PKU, program ini bukan hanya tentang mengejar gelar akademis, tetapi juga tentang mendalami nilai-nilai keagamaan yang luhur.
Mengapa Disebut “Pesantren Kampus”?
PKU bisa dikatakan sebagai “Pesantren Kampus” karena menghadirkan suasana pesantren dalam lingkungan akademik. Kami, sebagai mahasiswa PKU, atau yang selanjutnya disebut dengan Santri PKU, dalam kesehariannya melakukan aktivitas berupa penggabungan antara ibadah, pembelajaran agama secara intensif, serta kegiatan akademik di kampus. PKU mengajak kami hidup disiplin, mulai dari bangun subuh untuk salat berjamaah, halaqah pagi, mudhoriyah sore hari, hingga halaqah lagi di malam harinya. Halaqah merupakan kegiatan rutin bagi santri PKU, berupa diskusi ilmu bersama pembimbing tertentu. Kegiatan halaqah ini seperti mengaji duduk, kalau kata orang Banjar. Sedangkan mudhoriyah adalah kegiatan rutin bagi santri PKU putri, berupa pembacaan amalan-amalan sore.
Atmosfer pesantren inilah yang mengajarkan kami untuk lebih dekat dengan ilmu dan dengan Sang Pencipta. Bagaimana tidak, setiap hari kami dihadapkan dengan kegiatan yang membentuk kepribadian dan spiritualitas sebagai calon ulama, bukan hanya sebagai mahasiswa semata.
Sehari di PKU: Antara Tugas Akademis dan Kajian Agama
Kehidupan sehari-hari di PKU sangatlah unik. Di pagi hari, setelah subuh, kami memulai dengan membaca Al-Qur’an atau menghadiri halaqah kecil untuk mengkaji kitab-kitab klasik dari berbagai aspek keilmuan, seperti hadis, tafsir, dan fikih. Kitab yang kami gunakan biasanya berupa Shahih Muslim, Sofwatut Tafassir, dan Kifayatul Akhyar. Kemudian, kami bergegas menuju kelas formal di kampus, di mana kami belajar berbagai mata kuliah dari dosen-dosen yang kompeten.
Di sore harinya, kami masih terlibat dalam kegiatan khusus PKU, seperti tahfiz hadis dan tutorial bahasa Arab maupun Inggris. Pada malam harinya, kami kembali melaksanakan kegiatan halaqah. Temanya pun bermacam-macam, ada public speaking, muhadarah, membaca kitab Arab-Melayu, dan lainnya. Khusus di hari Sabtu adalah jadwal kami untuk setoran tahfiz Qur’an. Meskipun padat, jadwal ini memberikan kami bekal yang tak ternilai untuk masa depan. Bagi kami, setiap kegiatan adalah kesempatan untuk memperdalam ilmu dan mempersiapkan diri menjadi ulama yang berkualitas dan berakhlak.
Pembentukan Karakter Santri yang Adaptif
Salah satu hal yang sangat ditekankan di PKU adalah pembentukan karakter santri. Melalui pembinaan intensif, PKU mencetak kader ulama dan ilmuwan yang berpegang pada kearifan lokal dan memiliki wawasan global. Oleh karena itu, PKU membekali kami dengan berbagai kegiatan rutin, seperti halaqah, mudhoriyah, serta tutorial bahasa asing, agar kami mampu menjawab persoalan-persoalan yang terjadi di masyarakat dan mampu mengakses literatur keislaman serta berkomunikasi di ranah internasional, terutama dalam dakwah.
Tantangan dan Keunikan Menjadi Santri Kampus
Tentu saja, ada tantangan tersendiri menjadi santri di tengah lingkungan kampus. Mengelola waktu di antara tugas akademik, kegiatan pembinaan, dan tuntutan pribadi sering kali tidaklah mudah. Namun, dari sinilah kami belajar kedisiplinan dan manajemen diri ataupun waktu. Seperti yang dirasakan oleh Sri Suparsih, salah satu mahasiswa PKU angkatan 2022, yang menuturkan, “Lagi pemulaan masuk PKU nih, asa galabakan banar lawan kegiatannya,
tapi sakali imbah dijalani, kawa ae sekalinya kaya urang-urang jua yang sudah kawa nih maatur waktu.”
Selain itu, rasa solidaritas dan dukungan dari sesama santri sangat membantu kami melalui hari-hari yang penuh jadwal. PKU juga mengajarkan kami untuk selalu berpikir terbuka, namun tetap teguh pada prinsip-prinsip Islam. Kami disiapkan bukan hanya untuk menjadi pemimpin atau ulama, tetapi juga menjadi warga yang siap menghadapi kompleksitas dunia modern.
Harapan Masa Depan
Mudah-mudahan, PKU di UIN Antasari Banjarmasin ke depannya dapat terus berkembang dan menjadi contoh bagi program khusus lainnya di Indonesia. Semoga kami, para santri PKU, bisa menjadi generasi penerus ulama yang membawa manfaat dan rahmat bagi masyarakat, serta dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat dari pembinaan PKU.