
Kuliah vs Organisasi: Ketika Aktivitas Kampus Mengancam Prestasi Akademik
Oleh : Salma Kiramy (220103020038)
Menjadi mahasiswa merupakan fase penting dalam perjalanan hidup seseorang. Masa kuliah bukan hanya tentang menuntut ilmu di bangku perkuliahan, tetapi juga tentang pengembangan diri, membentuk karakter, serta menambah koneksi sosial. Di berbagai kampus, organisasi mahasiswa memberikan wadah untuk pengembangan soft skill seperti kepemimpinan, kerja sama tim, komunikasi dan lain sebagainya. Tidak heran jika banyak mahasiswa terlibat dalam berbagai kegiatan organisasi, baik internal maupun eksternal kampus. Namun, di balik manfaatnya, aktivitas organisasi juga sering kali menimbulkan dilema bagi mahasiswa, terutama ketika mulai mengganggu prestasi akademik.
Pentingnya Aktivitas Organisasi bagi Mahasiswa
Organisasi mahasiswa dikatakan sebagai ruang belajar nonformal yang sangat kaya akan pengalaman. Aktivitas di organisasi, seperti Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) atau komunitas tertentu, memungkinkan mahasiswa untuk berinteraksi dengan teman sebaya dari berbagai latar belakang. Di dalamnya, mahasiswa dapat melatih kemampuan berkomunikasi, manajemen waktu dan kepemimpinan.
Pengalaman berorganisasi dapat menjadi nilai tambah ketika memasuki dunia kerja. Banyak perusahaan yang tidak hanya melihat prestasi akademik, tetapi juga keaktifan calon karyawan dalam organisasi atau kegiatan ekstrakurikuler lainnya. Mahasiswa yang aktif berorganisasi cenderung lebih dinamis, kreatif dan mampu beradaptasi dengan berbagai situasi.
Tantangan Mengelola Kuliah dan Organisasi
Di balik banyaknya manfaat, aktivitas organisasi sering kali menimbulkan tantangan tersendiri bagi mahasiswa. Salah satu tantangan terbesar adalah manajemen waktu. Mahasiswa yang aktif di organisasi sering kali dihadapkan pada jadwal yang padat, baik dari sisi perkuliahan maupun kegiatan organisasi. Keduanya membutuhkan perhatian dan waktu yang seimbang untuk menghindari bentrokan antara jadwal kuliah dan kegiatan organisasi.
Tantangan lain adalah masalah fisik dan mental yang menyebabkan kelelahan, mengingat bahwa kondisi setiap individu berbeda-beda. Kegiatan organisasi yang sering kali mengadakan rapat, persiapan suatu event dan koordinasi yang intens membutuhkan energi yang besar, yang dapat menyebabkan mahasiswa kehilangan fokus pada perkuliahan, terabaikan tugas-tugas akademik bahkan hingga penurunan nilai akademik.
Selain itu, tidak semua mahasiswa mampu menyeimbangkan antara tuntutan akademik dan organisasi. Imbasnya, tidak sedikit mahasiswa yang terlalu terbawa dalam suasana organisasi dan lebih menikmatinya dibandingkan mengikuti perkuliahan. Dalam kasus seperti ini, prestasi akademik bisa terganggu bahkan tertinggal karena mahasiswa lebih memusatkan perhatiannya pada kegiatan non-akademik.
Ketika Aktivitas Organisasi Mengancam Prestasi Akademik
Fenomena mahasiswa yang mengalami penurunan prestasi akademik karena terlalu sibuk berorganisasi sudah bukan hal yang baru. Tidak jarang mahasiswa mengeluhkan kesibukan di organisasi yang membuat mereka kurang memiliki waktu untuk belajar atau mengerjakan tugas kuliah. Bahkan, beberapa dari mereka tidak lagi mampu menjaga keseimbangan antara akademik dan organisasi, sehingga prestasi akademiknya merosot. Meski demikian, beberapa tidak mengeluhkan kondisi tersebut karena sudah terlalu larut dalam kegiatan organisasi.
Penurunan prestasi akademik ini bisa berdampak pada berbagai aspek kehidupan mahasiswa. Ini tidak hanya berpotensi memperlambat masa studi, tetapi juga bisa mengurangi peluang untuk mendapatkan beasiswa atau bahkan menyebabkan mahasiswa dikeluarkan dari program studi jika nilainya terlalu rendah. Selain itu, prestasi akademik yang buruk juga berdampak pada citra diri, rasa percaya diri, bahkan lebih buruk lagi bagaimana pandangan terhadap seorang mahasiswa di kacamata orang lain.
Mahasiswa yang mengalami masalah ini seolah-olah berada atau terjebak di antara dua pilihan: melanjutkan aktivitas organisasi yang mereka sukai atau fokus memperbaiki prestasi akademik. Dilema ini dapat memicu stres dan kebingungan, terutama jika mereka tidak memiliki dukungan yang baik dari teman, keluarga, atau dosen pembimbing.
Aktivitas organisasi di kampus memang memberikan banyak manfaat bagi pengembangan diri mahasiswa, namun penting untuk diakui bahwa jika tidak dikelola dengan baik, kesibukan berorganisasi bisa mengancam prestasi akademik. Keseimbangan antara kuliah dan organisasi dapat dicapai melalui manajemen waktu yang efektif, menetapkan prioritas yang jelas dan kemampuan untuk mengelola stres.
Selain daripada manajemen waktu dan prioritas yang memang menjadi kunci utama agar dapat meraih manfaat optimal dari kuliah dan organisasi, membagi tugas dengan tim lainnya juga dapat dilakukan demi meringankan beban dan memungkinkan untuk tetap fokus pada akademik. Sering kali mahasiswa ragu untuk mengatakan “tidak” pada suatu perkara organisasi yang tidak mendesak atau tidak memberi nilai tambah yang signifikan.
Meski organisasi memberikan banyak manfaat, tujuan utama seorang mahasiswa di kampus tetaplah untuk menyelesaikan studi dengan baik. Dengan strategi yang tepat, mahasiswa dapat menikmati manfaat dari kedua aktivitas tersebut tanpa harus mengorbankan salah satunya.
Tag:Kuliah, Prestasi Akademik